Kamis, 24 Mei 2012

Masyarakat Keluhkan Peralatan Kesehatan RSU Panglima Sebaya

Paser, (Suara LSM) - Drs H. Azhar Bahruddin MAP, harapkan SKPD yang membawahi bidang mutu pelayanan dan kelengkapan alat kesehatan menyatakan terbuka atas kebutuhan masyarakat terkait persoalan alat kesehatan. Maraknya keluhan masyarakat terhadap kebutuhan pelayanan dokter spesialis serta kebutuhan peralatan kesehatan yang dianggap masih jauh dari harapan, khususnya peralatan untuk menanggulangi pasien yang mengalami luka dalam dan sakit berat di ruang IGD (Instalansi Gawat Darurat) RSU Panglima Sebaya.
    Salah satu orang tua pasien rujukan, yang tidak ingin dicantumkan identitasnya, merasa kecewa dengan pelayanan yang ada. “Kami sangat kecewa pelayanan RSUD Paser karena selain jumlah dokter yang kami lihat sedikit. Minimnya peralatan penunjang pada ruang IGD cenderung saya rasakan masih terkesan menyusahkan masyarakat, khususnya bagi kami masyarakat kecil yang datang dari perkampungan. Dan tiba-tiba harus dirujuk kembali ke rumah sakit di luar daerah Paser yang jaraknya bisa menempuh waktu sampai seharian”, keluhnya.
    Amir orang tua Yusuf (Alm), siswa Kelas II SMU Kuaro, korban Lakalantas juga kecewa atas pelayanan rumah sakit yang dianggap lamban. 
    Ditemui diruang kerjanya, saat menerima informasi keluhan masyarakat tersebut, Drs H.Azhar Bahrudin MAP, Ketua Komisi III dari Fraksi PPP Paser, berharap agar manajemen rumah sakit mau berbuat arif dan peka merespon informasi dan keluhan masyarakat yang ada di Paser. “Jika persoalan minimnya jumlah dokter dan kurang komplitnya peralatan di RSU Panglima Sebaya tidak diantisipasi. Dikhawatikan hal tersebut bisa jadi penyebab hilangnya simpatik masyarakat terhadap pembangunan RSU Panglima Sebaya, termasuk hilangnya antusias masyarakat atas manfaat infrastruktur RSU Panglima Sebaya yang kini dapat kita lihat jauh lebih bagus karena terpampang kokoh megah dan mewah”. Ujar Azhar
    Drs H.Azhar Bahrudin MAP yang biasa akrab dipanggil masyarakat dengan sebutan Ustad Azhar, secara tegas mengatakan prihatin jika keberhasilan pelayanan kesehatan dinilai hanya dari keberadaan sisi fisik pembangunan. Tanpa mendorong sinergisitas SDM seperti ketersediaan tenaga ahli dan perlengkapan peralatan dan obat-obatan yang secara subtansial lebih dibutuhkan masyarakat Paser. 
“Di Komisi III, khususnya Kami dari fraksi PPP bersama rekan dari Partai PKS yakni HM. Aksa Arsyad, Alhamdulillah masih dapat tetap berkomitmen memperjuangkan dan selalu menyetujui pengesahan permohonan anggaran yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan publik. Terutama anggaran pendidikan dan kesehatan, hingga harapannya tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat di Kabupaten Paser”. Tegas Azhar. 
Menanggapi lebih lanjut, Ustad Azhar yang juga ketua PMD KAHMI (Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Paser, mengharapkan dan siap selalu membuka diri agar SKPD yang membawahi bidang kesehatan mau bersama-sama membahas segala yang menjadi kendala atas pelayanan kesehatan tersebut secara transparan dan bijak.
“Meski kewenangan pada komisi III tidak membahas mekanisme persoalan teknis yang diajukan, setidaknya dengan kapasitas Dewan yang memiliki kewenangan mengesahkan anggaran serta melakukan peran pengawasan kita jadi bisa duduk bersama membahasnya dengan segera. Hingga, saya harap kedepan tidak ada lagi persoalan-persoalan publik khususnya yang berkaitan pelayanan kesehatan yang menjadi keluhan masyarakat,” Papar Ustad Azhar menegaskan. (Dy/ M.A)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar