Rabu, 09 Mei 2012

Prihatin Kondisi Alam Indonesia, H.A. Achmad Rifai Dj Konsen Tanam Bakau di Pesisir Utara

Jakarta, (Suara LSM) - Rifai patut diacungi jempol. Sebagai seorang wiraswatawan ia prihatin dan tetap peduli dengan tanah airnya, terutama dibidang lingkungan. Putra Makasar ini menyempatkan diri menyumbangkan tenaganya bersama masyarakat dan relawan menanami bakau (mengrove) di pinggir laut marunda dan sekitarnya.
Disini ia semata-mata peduli terhadap lingkungan, tanpa ada membawa kepentingan pribadi, dia hanya prihatin atas musibah februari 2008. Di laut ombak setinggi 4m menggulung puluhan rumah warga Marunda dan sekitarnya, kerugian yang dialami petani tambak 15 ha tambak hancur dari 60 ha 50.000 bibit ikan hanyut dan merusaki teras rumah pemilik, kata Yayat Hidayat 44 tahun warga Rt03/07 Kelurahan Marunda.
Menurut A.Rifai selain menyumbangkan tenaga ia juga menyumbang perahu, bibit dan membagikan base camp sudah empat tahun ia lakukan menanam bakau yang dianggap mampu sebagai batang alami yang bisa menanami hantaman air laut dan banjir. Sehingga, dalam rangka menghijaukan lingkungan ia konsen dalam bidang penanaman pohon bakau, ujar A. Rifai kepada Suara LSM, di base camp penghijauan Marunda Cilincing, Jakarta Utara dan sekitarnya baru-baru ini.
Sebagai wiraswastawan ia tetap peduli di bidang lingkungan, sudah beberapa tahun melakukan penanaman pohon bakau di pesisir utara Ibukota Jakarta tersebut. “Tepatnya sudah empat tahun, kami melakukan penanaman,” tandasnya lagi.
Untuk mendukung Program Pemerintah Dalam rangka Gerakan Penghijauan Nasional Demi Tercapainya Tinggal Landas Green Go 2012 “ Hijau Lestari Indonesia Menanam”, sebagaimana Presiden memberikan empat pesan keharusan tentang pelestarian lingkungan hidup antara lain lingkungan, ladang, hutan, gunung, lautan kita harus merawat dan melestarikannya.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya juga mendukung gagasan PB. Gerakan Penghijauan Penanaman Satu Juta Pohon yang dilakukan oleh A. Rifai Ketua Umum Gerakan Penghijuan Nasional dan Prof. Dr.H.Z.S. Nainggolan,MA, dan selaku Ketua Harian Helmi Thaher, serta para relawan yang tertuang dalam surat Dirjen Perikanan Budidaya No: 1084/DPB/RC.320.SS/III/2012.
Menurut A.Rifai, penanaman pohon bakau (mangrove) untuk memelihara lingkungan dan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Sustainability development merupakan komitmen dari seluruh kota baik dari Asia maupun Eropa. Masalahnya, kota-kota besar di dunia tidak lagi mempunyai pilihan untuk tidak melakukan pembangunan berkelanjutan melalui pelestarian lingkungan.
Dengan adanya kegiatan penanaman pohon bakau ke depan pelestarian lingkungan dapat memberikan kualitas hidup yang layak huni untuk masyarakat saat banjir rob datang, menimbulkan genangan dapat menyebabkan angka kejadian penyakit menular melalui vektor nyamuk.
Penanaman pohon-pohon bakau ini dilakukannya di lahan rawa yang merupakan lokasi green belt (sabuk hijau) di wilayah Marunda. Luas lahan rawa di Jakarta Utara bisa mencapai 320 hektar. Untuk itu peran serta stake holder dan pihak swasta yang peduli dengan pelestarian lingkungan agar berperan aktif menanam pohon bakau, tandas A.Rifai.
(Maulana)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar