Selasa, 12 Juni 2012

Angka Kematian Akibat Kecelakaan Lantas di NTT Menjadi KLB


Kacab Jasa Raharja NTT, Markus Horo

KUPANG,  (Suara LSM) - Sebanyak 162 orang warga Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas, akibat kecelakaan lalulintas yang terjadi sejak Januari - Mei 2012. Korban kecelakaan ini diberikan asuransi oleh PT (Persero) Jasa Raharja cabang Kupang sebesar Rp 4,7 miliar lebih.   


"Setiap bulan, sedikitnya 30 orang tewas akibat kecelakaan di jalan raya," kata Kepala PT (Persero) Jasa Raharja Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT), Markus Horo, kepada SP di Kupang, Senin, (11/6) sore.   

Selama tahun 2012, menurut Markus, telah terjadi 286 kecelakaan dengan jumlah korban tewas 167 orang, sisanya mengalami luka berat dan ringan serta cacat tetap. "Setiap hari ada satu warga NTT yang tewas, karena kecelakaan lalulintas," katanya.   

Kecelakaan lalulintas itu terjadi, karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalulintas saat berkendara. Oleh sebab itu, pihaknya terus mengkampanyekan tentang bahaya berlalulintas dengan cara menempatkan papan reklame bagi pengguna jalan di tempat-tempat strategis di daerah ini. "Kampanye ini untuk meminimalisir kecelakaan lalulintas di daerah ini," katanya.   

Korban kecelakaan ini paling dominan pada umur produktif antara 15-29 tahun. Karena itu, Markus Horo, berharap budaya tertib lalulintas masuk dalam kurikulum sekolah, masuk dalam mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). "Kalau bisa pelajaran ini dimulai dari tingkat sekolah dasar (SD). Namun uapaya tersebut bukan bidangnya kami. Itu bagiannya pihak Kepolisian," katanya.   

Dari jumlah korban tewas itu, jelas Markus, PT (Persero) Jasa Raharja cabang Kupang telah membayar klaim asuransi sebesar Rp 4,7 miliar lebih. Dalam kurun lima tahun terakhir sejak tahun 2007, Jasa Raharja telah membayar klaim asuransi kecelakaan sebesar Rp 47,5 miliar lebih.   

Jumlah korban tewas yang sangat fantastis ini, kata Markus, seharusnya dijadikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah. Karena kecelakaan lebih ganas dari HIV/AIDS atau pun demam berdarah. "Harusnya kecelakaan lalulintas dijadikan KLB oleh pemerintah daerah," jelas Markus Horo.   

Segala upaya dalam rangka mengoptimalkan peran Jasa Raharja (JR), maka dilakukan berbagai kegiatan dalam  pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas, serta menurunkan fatalitas korban, maka Jasa Raharja Cabang NTT, menggelar "Dialog Publik"  dengan para Mahasiswa dan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat NTT dengan tujuan yang baik.   

Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dirlantas Polda NTT, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Stefanus I. Ratoe Oedjoe, Kepala Jasa Raharja Cabang NTT, Markus Horo dan pakar transportasi itu, mengangkat tema "Sinergi Kegiatan Pencegahan Kecelakaan Melalui Program Kemitraan".   

Selain mengoptimalkan peran Jasa Raharja, "Dialog Publik" tersebut juga dimaksudkan meningkatkan budaya tertib berlalu lintas, agar selalu tertib, mematuhi aturan lalu lintas dan menghargai pengguna jalan lainnya, sehingga meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di wilayah NTT.   

"Tujuan berikutnya untuk mengidentifikasi permasalahan serta masukan, tentang bagaimana cara atau solusi mengurangi angka kecelakaan," kata Markus Horo.   

Walaupun trennya menurun, namun angka kecelakaan dari tahun ke tahun masih signifikan. Karena itu, dengan melibatkan instansi terkait, kita akan bekerja sama Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Undana, menyelenggarakan 'Dialog Publik' sehingga masyarakat menyadari serta taat dalam berlalulintas  sesuai aturan dan rambu-rambu yang ada.   

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Bruno Kupok, melalui Sekretaris Dinas Perhungan Provinsi NTT,  Ir. Stefanus I. Ratoe Oedjoe, MT, kepada SP di Kupang, mengatakan, Upaya pemerintah daerah selama ini terus dilakukan melalui melalui pemasangan rambu-rambu lalulintas dan penyuluhan kepada masyarakat secara menyeluruh dengan tujuan untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi di Provinsi NTT.   

Stefanus I. Ratoe Oedjoe, mengatakan, “Selama ini pemerintah daerah NTT, melalui Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten / Kota se - NTT, telah bekerjasama dan bersinergi dengan instansi terkait seperti pihak Polda NTT dan Jasa Raharja Cabang Kupang terus melakukan kampaye untuk berlalulintas yang baik dan benar sehingga terhindar dari kecelakaan lalulintas yang marak terjadi di NTT,” jelas Stefanus I Ratoe Oedjoe.  (net)


0 $type={blogger}:

Posting Komentar