Jumat, 22 Juni 2012

Pancasila Tidak Lagi Berdaulat Sebagai Ideologi Bangsa

JAKARTA, (SUARA LSM) - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa menilai, akar masalah keterpurukan Indonesia akibat Pancasila tidak lagi berdaulat sebagai ideologi bangsa.

Saat berbicara dalam sarasehan cendikiawan nasional di Jakarta, Jumat (22/6), Ali Masykur menjelaskan sejumlah kondisi yang terjadi saat ini, dan yang membawa keterpurukan bangsa Indonesia itu adalah tekanan demografis, protes kelompok-kelompok minoritas, dan hak asasi manusia.

"Fakta ini sungguh ironis di tengah bentangan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi bangsa," kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu.

Ditegaskannya bahwa kelompok cendikiawan merasa prihatin terhadap tidak berdaulatnya Pancasila dan pembelokan jiwa serta semangat konstitusi dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Menurut dia, itu semua yang menyebabkan bangsa Indonesia berpotensi terjerumus menjadi negara gagal. "Rilis terbaru yang dikeluarkan The Fund for Peace menempatkan Indonesia di peringkat ke-63 dari 178 yang berkategori dalam bahaya atau in danger menuju negara gagal," ujarnya.

Oleh karena itu, ISNU mendorong kepada para penyelenggara negara untuk mengamalkan serta menempatkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai nafas seluruh proses pengambilan kebijakan publik, program-program pembangunan, dan pembuatan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, Pancasila harus dijadikan sebagai kurikulum dan silabus wajib pada seluruh sistem pendidikan nasional, dari jenjang PAUD hingga pascasarjana.

"Pancasila harus dijadikan way of life dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara melalui pemulihan persaudaraan sejati sebagai cerminan Bhinneka Tunggal Ika yang dipelopori kaum cendikiawan, rohaniawan, dan budayawan," ujarnya. (Ant)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar