 |
| Warga Karawang antri demi mendapatkan air bersih. |
Karawang, (SUARA LSM) - Kesulitan memperoleh air bersih yang dialami warga Desa Mulyasejati Karawang sudah berlangsung lama, meski setahun sebelumnya Pemkab memberi bantuan pompa air.
Ribuan warga Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kesulitan memperoleh air bersih menyusul tidak berfungsinya pompa air yang merupakan bantuan dari Dinas Cipta Karya setempat sejak setahun terakhir.
"Untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambilnya ke tempat penampungan air bersih yang lokasinya cukup jauh dari rumahnya masing-masing," kata Kepala Desa Mulyasejati, Adang Ewin, di Karawang, dikutip Antara, Minggu (24/6).
Dikatakannya, tempat penampungan air bersih tersebut bersumber dari Waduk Cibeker dan ditempatkan di beberapa lokasi sekitar Desa Mulyasejati, untuk memenuhi kebutuhan air besih warga setempat.
Kesulitan memperoleh air bersih yang dialami warga Desa Mulyasejati, katanya, sudah berlangsung sejak lama, meski setahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Cipta Karya setempat memberi bantuan pompa air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Menurut dia, pada tahun lalu Dinas Cipta Karya Karawang memberi bantuan berupa pompa air beserta tempat penampungan air bersih kepada pemerintah desa.
Bantuan pompa itu bertujuan untuk membantu warga yang kesulitan memperoleh air bersih. Warga sempat terbantu dengan adanya pompa air tersebut, karena warga bisa mendapat air bersih dengan mudah.
Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, sebab proyek pompa air tersebut diduga menggunakan listrik dari cara yang tidak sah.
Sehingga pos-pos listrik yang digunakan untuk proyek itu dihentikan oleh pihak PLN. Hasilnya, hingga kini warga tetap kesulitan memperoleh air bersih.
Dari data pemerintah desa setempat, warga Desa Mulyasejati mencapai sekitar 1.600 KK. Mereka tinggal di tujuh kampung sekitar desa itu. (net)
Ribuan warga Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kesulitan memperoleh air bersih menyusul tidak berfungsinya pompa air yang merupakan bantuan dari Dinas Cipta Karya setempat sejak setahun terakhir.
"Untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambilnya ke tempat penampungan air bersih yang lokasinya cukup jauh dari rumahnya masing-masing," kata Kepala Desa Mulyasejati, Adang Ewin, di Karawang, dikutip Antara, Minggu (24/6).
Dikatakannya, tempat penampungan air bersih tersebut bersumber dari Waduk Cibeker dan ditempatkan di beberapa lokasi sekitar Desa Mulyasejati, untuk memenuhi kebutuhan air besih warga setempat.
Kesulitan memperoleh air bersih yang dialami warga Desa Mulyasejati, katanya, sudah berlangsung sejak lama, meski setahun sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Cipta Karya setempat memberi bantuan pompa air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Menurut dia, pada tahun lalu Dinas Cipta Karya Karawang memberi bantuan berupa pompa air beserta tempat penampungan air bersih kepada pemerintah desa.
Bantuan pompa itu bertujuan untuk membantu warga yang kesulitan memperoleh air bersih. Warga sempat terbantu dengan adanya pompa air tersebut, karena warga bisa mendapat air bersih dengan mudah.
Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, sebab proyek pompa air tersebut diduga menggunakan listrik dari cara yang tidak sah.
Sehingga pos-pos listrik yang digunakan untuk proyek itu dihentikan oleh pihak PLN. Hasilnya, hingga kini warga tetap kesulitan memperoleh air bersih.
Dari data pemerintah desa setempat, warga Desa Mulyasejati mencapai sekitar 1.600 KK. Mereka tinggal di tujuh kampung sekitar desa itu. (net)
Jakarta Time
0 $type={blogger}:
Posting Komentar