Selasa, 03 Juli 2012

Air Ledeng PDAM Pontianak Mulai Terasa Asin

PONTIANAK, (SUARA LSM) - Warga Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mengeluhkan air leding milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa Pontianak yang mulai terasa asin.

"Mau menyikat gigi dan mandi, airnya sudah terasa asin," kata Nazariyah (68) salah seorang warga Jalan Purnama I Pontianak, Kecamatan Pontianak Selatan, Senin.

Ia berharap, PDAM Kota Pontianak tidak mendistribusikan air asin. Karena air tersebut jika digunakan untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK) juga terasa lengket di kulit dan sabun mandi yang digunakan tidak banyak menimbulkan busa.

"Selain sudah tidak enak untuk MCK, distribusi air oleh PDAM juga tidak lancar," ujarnya.

Hal senada juga diakui oleh Fitri (28) salah seorang ibu rumah tangga di Kompleks Pemda, Kecamatan Pontianak Utara. "Sejak sepekan terakhir air yang didistribusikan oleh PDAM sudah mulai terasi asin, meskipun tingkat keasinannya belum terlalu kuat," ujarnya.

Ibu satu anak itu berharap, PDAM Kota Pontianak mendistribusikan air tidak asin agar nyaman digunakan untuk MCK atau keperluan sehari-hari.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, kondisi air baku PDAM yang bersumber dari Sungai Kapuas sudah sangat memprihatinkan karena terintrusi air asin.

"Akibatnya PDAM tidak bisa lagi memproduksi air selama 24 jam," ungkapnya.

Ia menyatakan, kadar garam pada bahan baku air PDAM Pontianak sangat tinggi sehingga kalau didistribusikan atau dialirkan ke masyarakat airnya payau atau asin.

"Masyarakat jangan ribut, karena itu pilihan yang paling tidak nyaman dari Pemerintah Kota Pontianak karena memang sangat tergantung pada air baku Sungai Kapuas," ujarnya.

Menurut dia, bisa saja air asin menjadi air tawar tetapi harganya mahal, bisa-bisa satu meter kubik Rp60 ribu. "Sementara sekarang kami menjual Rp3. ribu per meter kubik sudah ribut apalagi sampai Rp60 ribu per meter kubik," katanya. (Ant)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar