Rabu, 25 Juli 2012

Menhub Kritik Fasilitas Pelabuhan Merak

Banten, (SUARA LSM) - Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Jumat (20/7), me ngunjungi Pelabuhan Merak, Ko ta Cilegon, untuk melihat kesiapan pe labuhan ini menghadapi arus mudik Lebaran. Menteri asal Partai Demokrat ini menemukan tidak semua dermaga dapat digunakan untuk bersandar kapal roro sehingga pelayanan kurang maksimal.
Dari lima dermaga yang ada hanya tiga dermaga yang bisa digunakan un tuk sandar kapal besar. “Kalau semua dermaga bisa dilalui kapal be sar, antrean yang kerap terjadi di pe¬labuhan ini bisa diminimalisasi,” ka ta Mangindaan.
Menurut Mangindaan, dengan me ningkatnya kendaraan di Pe la buhan Merak seharusnya dermaga di Pe la buhan Merak bisa dimoder ni sasi. “Pemenuhan fasilitas sarana dan pra sarana pelabuhan harus di lakukan meng ingat pertumbuhan ekonomi tiap tahun meningkat,” ujarnya.
Menanggapi kritikan Menhub, Dirut Usaha Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Prasetyo Bakti Utomo mengatakan jika sedang mengupayakan memasang breasting dolphin atau penahan ombak saat kapal sandar di seluruh dermaga. “Ini agar kapal-kapal besar bisa sandar di semua dermaga,” katanya.
Dalam kunjungan ke Merak, Mangindaan  tiba sekira pukul 13.30 WIB. Menhub didampingi Sekjen Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Nana Bilyuni, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Danang S Baskoro, Dirut Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry Prasetyo Bhakti Utomo, serta jajaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mangindaan langsung memantau gangway dermaga I, gangway dermaga II, dan area kantong parkir.
Dikatakan Mangindaan, angkutan Lebaran tahun ini ada 34 kapal yang siap beroperasi. Untuk mengantisipasi antrean panjang, akan  mempercepat arus kapal maupun jumlah perjalanan kapal atau trip. “Kita usahakan dengan upaya ini tidak ada antrean lagi. Kalaupun ada hanya di dalam area pelabuhan saja,” katanya.
Tak hanya melakukan peninjauan, Mangindaan juga menemui sopir truk di dermaga I untuk mendengar langsung keluhan mereka.  Para sopir meminta Menhub mengatasi antrean karena merugikan sopir. “Pak Menteri, akibat antrean pendapatan saya berkurang, kalau tidak antre bisa mengantongi Rp 450 ribu, kini hanya bawa pulang Rp 220 ribu,” kata Husein, sopir truk yang hendak menuju Lampung.
Mendengar keluhan, Mangindaan menjanjikan bahwa antrean segera dapat diatasi dengan menambah dermaga, optimalisasi kapal, dan mempercepat bongkar muat kapal. “Mudah-mudahan langkah ini bisa mengatasi antrean,” kata Mangindaan.      
Setelah bertemu sopir, pukul 15.00 WIB, Mangindaan ke ruang VVIP kantor ASDP Merak untuk mendengarkan penjelasan ASDP terkait persiapan  arus mudik Lebaran. Dalam pemaparannya, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry  Danang S Baskoro memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-3, dimana peningkatan penumpang mulai pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB, sedangkan peningkatan kendaraan roda dua mulai pukul 23.00 WIB hingga 07.00 WIB, dan peningkatan kendaraan roda empat pukul 22.00 WIB hingga 11.00 WIB. “Saya rasa puncak arus mudik tahun lalu dengan sekarang tidak jauh berbeda,” katanya.
Danang menjelaskan, arus mudik tahun lalu  jumlah kendaraan mencapai 22 ribu unit dengan jumlah penumpang 100 ribu. Tahun ini, Danang  memprediksi kenaikan jumlah penumpang mencapai sembilan persen, sepeda motor dua persen, kendaraan kecil sebelas persen, bus enam persen, dan truk sepuluh persen.
Mengantisipasi kenaikan tersebut pihaknya melakukan langkah dengan mempercepat sandar kapal, menyediakan area parkir Terminal Terpadu Merak (TTM) dengan daya tampung roda dua 3.000 unit, menggunakan lahan parkir milik PT KAI seluas 4.000 meter yang bisa menampung kendaraan roda empat sebanyak 400 unit. “Kita juga akan merevitalisasi area perbukitan sebelah utara pelabuhan seluas 1.700 meter yang diperuntukkan untuk jalur kendaraan roda empat,” katanya.  
Selain itu, ASDP akan mengoperasikan 16 tollgate yang terdiri atas delapan unit tollgate untuk kendaraan roda dua, enam unit tollgate untuk kendaraan kecil, satu unit tollgate untuk bus, dan satu unit tollgate untuk truk. ASDP akan mengoperasikan sembilan loket penumpang, delapan di antaranya berada di ruang tunggu dan satu loket berada tak jauh dari stasiun Merak. “Mudah-mudahan arus mudik nanti loket berfungsi dengan baik” kata Danang. 
Sementara itu, Sekjen Gapasdap Nana Bilyuni mengaku agar dapat optimal pihaknya akan menunda jadwal  docking (perbaikan) kapal saat  arus mudik yakni dengan mengajukan penundaan ke Adminstratur Pelabuhan (Adpel) mulai H-7 hingga H+ 7. “Sebelumnya kita akan meminta Adpel memeriksa kapal yang docking-nya ditunda. Ini agar saat beroperasi kapal bisa siap,” ujarnya. (net)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar