Senin, 16 Juli 2012

Pemudik Bermotor Bakal Melonjak

Ilustrasi

JAKARTA, (SUARA LSM) - Mudik lebaran menggunakan sepeda motor diperkirakan masih menjadi pilihan bagi sebagian pemudik menuju kampung halamannya. Kementerian Perhubungan (kemenhub) memperkirakan, jumlah pemudik dengan sepeda motor mengalami peningkatan hingga mencapai enam persen dibanding tahun lalu.

"Untuk seluruh wilayah Indonesia, peningkatan itu bisa mencapai enam persen dari tahun lalu," ujar Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang Ervan kepada koran ini, Sabtu (14/7). Jika tahun lalu jumlah pemudik dengan sepeda motor adalah 2,36 juta orang, tahun ini diperkirakan mencapai 2,5 juta pemudik.
    
Seperti tahun sebelumnya, lanjut Bambang, Kemenhub mengimbau pemudik untuk memanfaatkan truk dan kapal yang disiapkan untuk mengangkut motornya. Sementara pemudik akan diantar menuju kampung halaman dengan menggunakan bus. "Dari Jasa Raharja ada 300 bus. Tahun lalu hanya 250 bus," katanya.
    
Kemenhub juga membuat kesepakatan dengan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) atau swasta untuk memfasilitasi pemudik dengan sepeda motor. Sejauh ini, kata Bambang, hal tersebut bisa berjalan baik mengingat pemudik biasanya melakukan perjalanan secara rombongan atau dalam komunitas tertentu.

Namun untuk pemudik perorangan, belum sepenuhnya mengikuti imbauan tersebut. Karena itu, Kemenhub memberlakukan regulasi seperti tahun sebelumnya. 

"Regulasi tidak ada perubahan. Pemudik dengan sepeda motor hanya diizinkan untuk dua penumpang," kata Bambang. Kemenhub bersama Polri akan memberlalukan pengawasan ketat.
    
Skenario untuk pemudik dengan sepeda motor tersebut sejalan dengan persiapan yang dilakukan oleh Polri. Sebelumnya, Mabes Polri mengimbau pemudik lebaran tidak menggunakan sepeda motor. Solusinya, dengan mengangkut motor dengan truk yang sinergi dengan bus. Polri juga akan membangun pos-pos pemantauan di titik-titik strategis.
    
Sementara itu, terkait dengan ketersediaan tiket angkutan mudik tahun ini, Bambang menjamin jika tiket masih tersedia. Misalnya untuk kereta api, pesawat, bus, dan kapal. "Tiket masih ada. hanya untuk waktu-waktu tertentu yang menjadi favorit sudah 95 persen atau full," katanya.
    
Waktu favorit tersebut adalah H-1 dan H-2 untuk arus mudik serta H+1 dan H+2 untuk arus balik. Bambang mengungkapkan, tahun terdapat peningkatan jumlah sarana angkutan mudik. Misalnya untuk bus AKAP (antar kota antar provinsi) jumlahnya 21.395 bus, sementara tahun lalu 21.014 bus. 

Kemudian kereta api untuk regular meningkat dari 198 menjadi 239 kereta dan kereta lebaran dari 26 menjadi 38 rangkaian. Begitu juga dengan pesawat yang bertambah dari 332 menjadi 339 penerbangan. (net)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar