Selasa, 10 Juli 2012

Petinju Legenda M Ali Raih Medali Kebebasan

Jakarta, (SUARA LSM) - Petinju legendaris, Muhammad Ali (70) akan menerima Liberty Medal 2012 dari National Constitution Center, sebuah kelompok yang setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada para juara pecinta kebebasan.

Penghargaan tersebut diraihnya berkat keberanian Ali menolak mengikuti wajib militer (wamil) di AS untuk dikirim mengikuti perang Vietnam pada 1967.  Suatu sikap yang menimbulkan begitu banyak pro dan kontra di Amerika saat itu, dan berakhir dengan pencopotan gelar dunianya, serta dicabutnya lisensi bertinju Ali selama tiga tahun.

Ali sendiri menolak mengikuti wamil, karena ia menilai memerangi Vietnam bertentangan dengan ajaran agamanya. Tiga tahun setelah gelarnya dicopot, Ali kembali naik ring. Pada tahun 1960, ia memenangkan Olimpiade tinju emas di Roma.

Setelah mengalahkan dua petinju, ia lalu menantang juara dunia Joe Frazier. Partai yang menampilkan dua petinju tak terkalahkan itu bertajuk Fight of Century dan berlangsung di New York, 8 Maret 1971. 

Di tangan Frazier inilah, Ali mengalami kekalahan pertamanya. Ia harus mengarungi 14 pertandingan sebelum akhirnya berhasil merebut kembali gelarnya dari tangan George Foreman, Oktober 1974. 

Setelah itu ia sukses mempertahankan gelarnya dalam 10 pertandingan sebelum gelar itu lepas akibat kalah angka dari Leon Spink. Setahun kemudian, barulah Ali kembali merebut gelarnya lagi. Namun, pada Oktober 1980, gelar itu kembali hilang setelah dikalahkan Larry Holmes, mantan lawan latih tandingnya. 

Upayanya kembali ke ring tinju dengan menantang Trevor Berbick gagal karena ia mengalami sesak napas. Setelah itu, 12 Desember 1981, di usia hampir 40 tahun, dia memutuskan pensiun.

Petinju yang mempunyai dua jurus andalan yang disebutnya, Ali's Shuffle dan Rope-a-Dope ini, akan menerima penghargaan pada 13 September 2012 dalam upacara di Independence Mall di Philadelphia.

"Ali mewujudkan semangat medali kekebasan dengan merangkul cita-cita UUD - kebebasan, diri - pemerintahan, kesetaraan, dan pemberdayaan - dan membantu untuk menyebarkan semua spirit tersebut ke seluruh dunia," kata mantan Presiden AS Bill Clinton, selaku Ketua National Constitution Center.

Sejak karier tinjunya berakhir, Ali bekerja di lembaga hak-hak sipil dan lintas - pemahaman budaya, setelah melakukan keinginan baik dan misi kemanusiaan ke negara-negara seperti Lebanon, Kuba, Afghanistan, Iran, Afrika Selatan, Irak dan Korea Utara.

"Selama lebih dari setengah abad, Ali telah berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak perdamaian, keadilan dan sipil untuk semua dalam semangat penghargaan ini," kata Wali Kota Philadelphia, Michael Nutter.

Medali Kekebasan pertama diberikan pada tahun 1989. Medali ini telah diberikan kepada tokoh-tokoh seperti Clinton, penyanyi rock Bono, mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, mantan Presiden AS Jimmy Carter, sutradara film Stephen Spielberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. (AFP)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar