Selasa, 28 Agustus 2012

908 Nyawa Melayang Selama Mudik 2012


JAKARTA, (SUARA LSM) - Sebanyak 908 orang tewas korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2012 menyambut Lebaran di seluruh Indonesia. 

"Jumlah laka lantas selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2012 mencapai 5.233 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 908 orang meninggal dunia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (27/8). 

Penyebab kecelakaan yang terjadi karena faktor kelalaian pengemudi, karena  kecepatan, tidak hati-hati masuki jalan yang licin, tidak hati-hati mendahului kendaraan orang lain, ujar Brigjen Boy Rafli Amar. 

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun mencatat sebanyak 1.505 orang mengalami luka berat, dan 5.139 lainnya luka ringan. 

Sementara kerugian materil selama 16 hari itu mencapai Rp11,8 miliar lebih. "Untuk jumlah laka lantas pada 26 Agustus 2012, sebanyak 227, meninggal dunia 39, luka berat 67, luka ringan 226 dan kerugian materil Rp383.470.000," kata Boy. 

Polda-polda yang menjadi prioritas I sejauh ini adalah Polda Jawa Tengah masih menempati urutan teratas dalam hal laka lantas dengan 64 kasus,  Polda Jawa Timur 61 kasus, Polda Jawa Barat 19 kasus, Polda Metro Jaya 13 kasus dan Bali tujuh kasus, katanya. 

Sedangkan untuk Polda prioritas II, Polda Sumatera Barat menempati urutan pertama dengan sembilan kasus laka lantas, Sumatera Utara dengan tujuh kasus, Sulawesi Utara dengan lima kasus, Sulawesi Tenggara dengan lima kasus dan Nusa Tenggara Barat dengan lima kasus. 

"Faktor lalai, faktor fisik yang lemah dan jarak tempuh yang jauh juga berpengaruh, diharapkan masyarakat terus berhati-hati dan belajar dari pengalaman-pengalaman ini," kata Brigjen Boy. 

Sementara itu, sejumlah warga menyesalkan sikap pemerintah yang tidak memiliki empati terhadap  para korban. Padahal kecelakaan lalu lintas akibat tidak  mampunya pemerintah menyediakan sarana angkutan umum yang memadai. 

“Pemerintah negara ini tidak menghargai dan berempati terhadap para korban kecelakaan. Tidak ada permintaan maaf atau  apapun sebagai ungkapan empati terhadap masyarakat korban kecelakaan lalulintas,” kata Andi, warga masyarakat Jakarta. (Ant)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar