Kamis, 13 September 2012

DPD dan IPB Prihatin Akan Kerusakan Lingkungan Yang Semakin Masif


JAKARTA, (SUARA LSM) - Dewan Perwakitan Daerah (DPD) dan Program Studi Pengelolaan Alam dan Lingkungan (PSL) Institut Pertanian Bogor (IPB) prihatin atas kondisi lingkungan di Indonesia, yang dari hari ke hari semakin memburuk. 

Oleh karena itu, kedua lembaga ini  sepakat menggelar seminar nasional tentang krisis lingkungan di Indonesia. Seminar sedianya dilaksanakan di Hotel Novotel Bogor, Sabtu (15/9). 

Hal itu dikatakan Sekretaris Program Studi PSL IPB, Widiatmaka di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (12/9). Widiatmaka bertemu Sekjen DPD RI, Siti Nurbaya Bakar selaku Ketua Panitia Seminar Nasional PSL IPB dalam rangka Kongres I Alumni Pasca Sarjana PSL IPB. 

Hadir pula dalam pertemuan itu, Ketua Panitia Pelaksana Seminar, Rimun Wibowo dan Koordinator Materi Bidang Seminar, Hanny Adiaty. 

Terkait makin memburuknya kondisi lingkungan, Widiatmaka menyatakan, hal itu jelas tidak sesuai dengan semangat dan konsep pembangunan yang berkelanjutan. 

Karena itu, widiatmaka menekankan pentingnya menyiapkan akses kepada sumber daya alam yang sama bagi generasi bangsa di masa yang akan datang seperti akses yang kita miliki saat ini.   

“Perlu ada langkah dan upaya bersama dan harus ada kemauan politik yang terang dan tegas dari semua komponen bangsa, terutama otoritas negara dan para akademisi dan praktisi. Dan tentu saja peran masyarakat luas menjadi sangat penting,” kata Widiatmaka.   

Menurut Widiatmaka, pengelolaan sumber daya alam (PSDA) dan upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan agenda utama negara. Isu PSDA juga telah menjadi sorotan negara-negara di dunia karena telah mengakibatkan terjadinya kerusakan massif kondisi lingkungan.   

Kondisi tersebut terkait dengan kegiatan manusia dalam melakukan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan cenderung tidak memperhitungkan daya dukung lingkungannya. 

Fenomena ini dapat dilihat seperti banyaknya perubahan drastis bentang alam karena kegiatan pertambangan, perkebunan besar, perkembangan pembangunan perkotaan dan industri besar, yang cenderung tidak terkendali dan mengabaikan kondisi lingkungan di bumi ini.   

“Krisis lingkungan hidup di Indonesia telah terjadi secara merata. Kondisi ini terbukti dengan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan mewabahnya berbagai penyakit yang terkait dengan bencana-bencana serta perubahan iklim yang ekstrim,” katanya.   

Sementara itu, Siti Nurbaya berharap,  hasil Seminar IPB itu akan menjadi masukan bagi DPD RI dalam mengidentifikasi permasalahan-permasalahan di bidang lingkungan dan mampu mengeluarkan solusi bagi tata kelola lingkungan di masa mendatang.   

Siti Nurbaya yang juga Alumni IPB ini, mengatakan, persoalan-persoalan pengelolaan sumber daya alam merupakan tantangan dunia nyata yang perlu dikaji dan diperhatikan dengan keprihatinan dan kesungguhan. 

Setidaknya yang paling harus sensitif adalah para alumni dan ahli lingkungan, dan setidaknya pula dalam ruang curah pemikiran, berbagai pengalaman maupun dalam memperkaya kurikulum yang berkaitan dengan riset-riset yang sesuai dengan persoalan pengelolaan SDA kaitannya dengan UU, PP, Keppres, Perda, Kepmen. 

“Begitu pula seharusnya juga kritis atas perpolitikan sumber daya alam sebagai ongkos politik atas nama demokrasi,” katanya. [net]

0 $type={blogger}:

Posting Komentar