Selasa, 22 Januari 2013

Pembangunan Sodetan Ciliwung-BKT Untuk Atasi Banjir Jakarta

Bendungan Katu Lampa Bogor
Jakarta, (SUARA LSM) - Kementerian Pekerjaan Umum berencana membangun sodetan untuk mengaliri air dari Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) untuk mengatasi banjir yang selalu menggenangi pemukiman warga di bantaran kali.

Pembangunan sodetan menggunakan dana hasil sisa lelang yang jumlahnya mencapai Rp700 miliar. Kementerian sedang menargetkan desain sudetan Ciliwung menuju BKT sepanjang 2,1 kilometer. Ditargetkan bisa selesai dalam dua bulan mendatang.

Menurut menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, meski Kali Ciliwung dan Pesanggrahan banjir, tapi air di BKT tetap dalam kondisi normal.

"Ini menjadi pilihan kami untuk mengatasi aliran air dari Sungai Ciliwung," kata Djoko dalam siaran pers di Jakarta baru-baru ini.

Ditambahkan Djoko, pembangunan sudetan akan menghabiskan dana sebesar Rp500 sampai Rp700 miliar yang akan diusahakan dari hasil sisa lelang ataupun Angaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).
Lebih lanjut Djoko mengungkapkan, dirinya berharap dengan pembangunan sodetan Ciliwung-BKT ini akan mengurangi banjir di Sungai Ciliwung secara signifikan.
Nantinya trase sodetan berbentuk terowongan tersebut akan menghubungkan Sungai Ciliwung yang berada di belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik di Jalan Otista, menuju Jalan Otista 3 hingga tembus BKT.

Namun, pembebasan lahan kerap kali menjadi masalah. Menurut Djoko, permasalah ini akan diusahakan seminimal mungkin karena sudetan akan berada di bawah jalan raya. Saat penggalian dirperkirakan akan ada pagar rumah yang terkena penggalian.

"Namun nanti akan diperbaiki seperti semula," ujarnya.
PEMPROV SIAP BANTU
Tardjuki , Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta, mengatakan pemprov siap membantu Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane untuk mengatasi banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Tangerang dan DKI.
“Kemarin Pak Ery (Kepala Dinas PU DKI) melakukan pertemuan dengan Kepala Balai BWSCC untuk menawarkan bantuan penyelesaian masalah jebolnya tanggul penahan aliran Kali Pesanggrahan supaya masyarakat tidak menderita,” jelasnya.
Tardjuki mengaku telah mengirimkan tim untuk melakukan pemantauan di lapangan guna membantu penyelesaian masalah banjir yang menimpa pemukiman warga di Kelurahan Petogogan, Kecamatan, Kebayoranbaru, dan Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
PALANG BESI
Jalan inspeksi BKT yang direncanakan pemprov sebagai jalur pejalan kaki dan jalur sepeda, kini dijadikan. jalan alternatif kendaraan pribadi
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Sayogo Hendrosubroto, menegaskan pihaknya meminta pemprov segera memasang palang besi di pintu masuk jalan inspeksi.
Menurut Hendro, jalan inspeksi BKT untuk jalur sepeda atau pejalan kaki. Bukan jalan kendaraan pribadi atau angkutan umum. “Pemprov harus segra turun tangan.” (net)


0 $type={blogger}:

Posting Komentar