Jumat, 01 Februari 2013

Jokowi: Calo Rusun Marunda Pasti Dipecat Jika Memang Pegawai Pemda


JAKARTA, (SUARA LSM) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan mencari calo yang memperjual-belikan Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara. Pasalnya, masyarakat yang ingin menempati rusun itu kerap dipersulit dengan diminta bayaran sehingga menyebabkan masyarakat enggan menempati rusun tersebut. “Cari kalo ada (calo) yang seperti itu, pasti akan saya cari,” katanya di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/1).
Bahkan, saking geramnya, mantan Wali Kota Solo itu mengaku akan mencopot bila oknum calo yang bersangkutan berasal dari lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. “Belum ketemu orangnya, ketemu kalau orang dalam kita copot.”
Jokowi mengaku hal seperti ini harus ditindak tegas. Ketika diketahui ada warga yang ingin menghuni rusun dimintai uang, lanjut Jokowi, harus ditelusuri. Jokowi menambahkan bahkan ada warga yang mengaku disuruh membayar Rp5-6 juta. Padahal, keberadaan Rusun Marunda memang ditujukan untuk warga tidak mampu.
Beberapa menit sebelumnya Wagub Basuki T Purnama (Ahok) kecewa bercampur kesal. Pasalnya, ia mengakui ada oknum pegawai Pemda DKI di lapangan yang mempersulit warga di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara untuk direlokasi ke Rumah Susun Marunda.
Karena aksi oknum itu, warga di sekitar Waduk Pluit enggan menempati Rusun Marunda yang telah disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Ternyata di lapangan ada oknum-oknum yang mempersulit warga untuk direlokasi ke rusun yang kita sediakan,” kata Ahok.
Menurut dia, oknum pegawai/petugas di lapangan itu memungut biaya bagi warga yang aingin pindah ke Rusun Marunda. Padahal, Rusun Marunda disediakan gratis oleh pemerintah. Warga juga semakin kesulitan ketika mengetahui kondisi Rusun Marunda tanpa aliran listrik dan air. “Kondisi rusun kini tidak ada air tidak ada listrik, warga kan kecewa. Minimalkan ada air ada listrik. Soal isi itu bertahap,” kata dia. 
Ahok Marah
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) kecewa bercampur kesal. Pasalnya, ia mengakui ada oknum pegawai Pemda DKI di lapangan yang mempersulit warga di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara untuk direlokasi ke Rumah Susun Marunda.
Karena aksi oknum itu, warga di sekitar Waduk Pluit enggan menempati Rusun Marunda yang telah disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Ternyata di lapangan ada oknum-oknum yang mempersulit warga untuk direlokasi ke rusun yang kita sediakan,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (29/1).
Menurut dia, oknum pegawai/petugas di lapangan itu memungut biaya bagi warga yang aingin pindah ke Rusun Marunda. Padahal, Rusun Marunda disediakan gratis oleh pemerintah. Warga juga semakin kesulitan ketika mengetahui kondisi Rusun Marunda tanpa aliran listrik dan air. “Kondisi rusun kini tidak ada air tidak ada listrik, warga kan kecewa. Minimalkan ada air ada listrik. Soal isi itu bertahap,” kata dia.
Meski tidak merinci identitas oknum nakal itu, Ahok mengaku tak segan jika mendapati adanya Pegawai Negeri Sipil Pemprov DKI yang mencari keuntungan di balik program tersebut. Karena, menurut Ahok, sebenarnya banyak warga yang ingin pindah ke Rusun Marunda. “Mungkin akan di ganti. Hari ini Pak Gubernur sudah perintahkan untuk dicopot, dan warga sudah banyak mau pindah akibat kerendam rob,” tegas Ahok.(Tim Jakarta)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar