Kamis, 11 Desember 2014

Demo Didepan istana Polisi Lempar Seragam

Anggota Direktorat Narkoba Polda Bengkulu Brigpol Kumala Tua Aritonang
membuang baju dinasnya saat menggelar aksi di depan Istana Negara,
Jakarta, Selasa (9/12). 
Gambir Suara LSM Online – Kesal diperas atasan,  anggota Polda Bengkulu, demo di depan Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakpus, Selasa (9/12) siang.

Brigadir Polisi Kumala Tua Aritonang, bersama kakak kandung serta rekannya orasi sambil memasang spanduk bertuliskan “Bapak Presiden Pilihan Kami, Bapaklah Harapan Kami. Lepaskan Rakyat dari Kezholiman ini”.  Ia pun melempar seragam miliknya.

Pagit Tarigan, Ketua Gerakan Peduli Sesama, menyatakan, Brigpol Kumala Aritonang, sedang menjalani sidang kode etik di Mapolda Bengkulu. “Dia mengaku merasa ditipu oleh mantan komandannya yang juga eks Kapolres Seluma,” katanya.

Menurut Pagit, saat itu sang komandan AKBP Parhorian LG, mengetahui bahwa istri anak buahnya itu memiliki bisnis properti. Perwira menengah itu lalu mengajak bisnis.  Karena awalnya lancar, Aritonang bersedia ketika diajak kerja sama lagi.

Pembayaran Macet
Perwira itu kemudian menyuntik modal lagi Rp800 juta untuk menjalankan bisnis properti. Kali ini, istri Kumala mempercayakan kepada saudaranya. Tapi modal besar tidak menjanjikan keuntungan. Usaha dengan sistem bagi hasil ini merugi.

Kumala mengaku didesak komandannya itu untuk mengembalikan uang itu. “Dia meminta saya bayar Rp80 juta sampai Rp100 juta per bulan dengan bunga 10 sampai 15 persen selama empat tahun. Sudah sejak 2010,” lanjutnya.

Kumala mengaku rutin membayar kewajiban hingga utang lunas. Namun, bukannya masalah selesai, Lumban dituding masih meminta setoran cicilan. Jika cicilan berhenti, dia tidak segan mengancam memecat dan memenjarakan Kumala.

“Saya kesal, harta ludes Rp20 miliar,” kata Kumala di depan Istana Negara.

Korban baru berani melaporkan atasannya ke Mabes Polri lima tahun kemudian dengan laporan bernomor LP/947/X/2014 atas nama Brigpol Kumala Tua Aritonang dan LP/932/X/2014 atas laporan istrinya, Junita di Bareskrim Mabes Polri. Namun, kasus ini malah dilimpahkan kembali ke Bengkulu.

Anak Bos Properti

Pagit Tarigan menjelaskan kekayaan yang dimiliki Kumala berasal dari istrinya yang merupakan putri bos properti di Bengkulu.

Aksi Kumala menarik perhatian polisi, warga maupun wartawan yang ada di depan Istana. Namun polisi tidak mengamankan Kumala dan hanya berjaga-jaga di sekitar lokasi Kumala demo. (poskot/tim)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar