Selasa, 10 Februari 2015

Syafi’ii Ma’arif : Pilih Kapolri yang Sedikit Dosanya

Jakarta, Suara LSM Online - Ketua Tim Independen (Tim 9) Ahmad Syafi’ii Ma’arif menyarankan kepada presiden agar memilih calon kapolri yang rekam jejaknya bagus dan memiliki sedikit dosa dibanding calon lainnya.

Namun, Buya Syafi’I-sapaan akrab Ahmad Syafi’I Ma’arif ini enggan menyebutkan nama siapa yang paling cocok untuk ditunjuk menjadi kapolri. “Pokoknya Carilah [calon kapolri] yang paling sedikit dosanya, berdasarkan jejak rekam demi bangsa,” kata Buya disela-sela Kongres Umat Islam Indonesia (KUII ke-VI di Pagelaran, Kraton, Jogja, Senin (9/2/2015)

Menurut Buya, untuk mencari calon Kapolri bersih bisa dengan memanggil tokoh-tokoh dan akademisi untuk menilai calon kapolri. Sebelumnya Buya menyarankan presiden agar membatalkan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri karena sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat ini sudah muncul beberapa nama yang akan diajukan Kompolnas untuk dipilih menjadi orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Para kandidat Kapolri itu adalah Badrodin Haiti, Budi Waseso, Putut Eko Bayu Seno, dan Dwi Priyatno.

Dalam tradisi Polri, calon Kapolri, menurut Buya Syafi’I dipilih berdasarkan yang paling senior atau minimal lulusan tahun 1981-1984.

“Kalau enggak ada yang cocok pilih yang lebih muda enggak apa-apa,” kata tokoh Muhammadiyah ini.

Buya mengaku sedih dengan kondisi saat ini dimana di internal kepolisian terjadi perebutan posisi dan pangkat secara jor-joran dengan mengorbankan institusi. Kemudian, lanjut Buya, diperparah dengan masuknya partai politik ke internal kepolisian.

“Polisi akan ditarik ke pihak mereka [partai] ya enggak bisa. Tidak sehat itu namanya,” tandasnya. (Tim)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar