Selasa, 19 Desember 2023

Road to HPN 2024, Wamenkominfo Luncurkan Buku Bernalar Sebelum Klik: Literasi Digital Perlu Terus Digerakkan


Jakarta, SuaraLSMOnline
- Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan program literasi digital di Indonesia perlu terus digerakkan secara berkelanjutan.

Upaya membekali masyarakat dengan pengetahuan praktis dan terapan terkait perkembangan digitalisasi dan dampaknya penting agar masyarakat dapat memanfaatkan media sosial (medsos) secara rasional, produktif dan aman.

"Dunia digital telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian kita, bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok. Nyaris seperti kita membutuhkan sandang dan pangan," ujar Wamenkominfo Nezar Patria saat meluncurkan buku bertajuk "Bernalar Sebelum Klik: Panduan Literasi Digital" karya Agus Sudibyo di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Palace Hotel, SCBD, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Senin (18/12/2023).

Acara peluncuran buku dengan 171 halaman itu adalah salah satu rangkaian acara Hari Pers Nasional (HPN) 2024.

Acara puncak HPN sendiri akan diadakan pada 9 Februari 2024 di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Jakarta.

Tampak hadir dalam acara peluncuran buku itu, antara lain Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik Usman Kansong dan Guru Besar Ilmu Komunikasi UNAIR Henri Subiakto. Dari jajaran pengurus PWI Pusat hadir pula Wasekjen Raja Pane; Ketua Dewan Kehormatan Sasongko Tejo dan Wina Armada (anggota) serta Ketua Penasehat PWI, H Ilham Bintang.

Agus Sudibyo, Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI tercatat sebagai penulis buku yang cukup produktif. Buku "Bernalar Sebelum Klik" adalah buku Agus Sudibyo kedua tahun 2023 atau buku ke-20 selama karirnya sebagai penulis.

Agus Sudibyo mengaku inspirasi buku "Bernalar Sebelum Klik" itu berasal dari keluarganya sendiri.

Agus dan istrinya begitu khawatir karena anaknya yang kelas 5 SD kecanduan gadget.

Ternyata setelah ditelusuri, dia dan istrinya serta sebagian besar keluarga di Indonesia juga kecanduan.

"Kecanduan adalah sisi negatif dari dunia digital. Kita telah diperbudak oleh teknologi."

"Problem yang dihadapi anak-anak dan orang tua hari-hari ini adalah sindrom lupa waktu. Itu yang membuat kita menjadi tidak produktif. Di sinilah pentingnya literasi digital,"ujar Agus.

Pemerintah mendorong program literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara bertanggung jawab.

Salah satu hasil positif dari adanya literasi digital adalah tren turunnya jumlah hoax menjelang pemilu serentak 2024.

Agus Sudibyo berpendapat bahwa medsos adalah ruang publik bukan privat.

Oleh karena itu, tambahnya, kita menggunakan standar etika publik saat ber-medsos. (Fery)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar