Selasa, 17 Juli 2012

Ulfi Loly Terpilih Menjadi Putri Pariwisata Kalbar

ilustrasi

PONTIANAK, (SUARA LSM) - Setelah selama dua hari berturut-turut 13-14 Juli mengalami masa karantina, akhirnya kemarin malam 14 Juli nama Ulfi Loly Amanda terpilih menjadi Putri Pariwisata Kalbar, yang malam penobatannya dilaksanakan di ruang Kalimantan, hotel Aston Pontianak. Tak hanya sebagai Putri Pariwisata, Ulfi juga mmboyong predikat cewek asal Kubu Raya ini juga menggaet predikat lainnya, sebagai Putri Berbakat dari pelaksanaan uji bakat yang dilaksanakan malam sebelumnya.

‘’Alhamdulilah, ternyata saya keluar sebagai putri Pariwisata tahun ini. Saya berharap, kemenangan saya tidak terbatas di Kalbar saja, akan tetapi berlanjut pada pemilihan tingkat nasional nantinya,’’ ujar Ulfi, usai penobatan. Ya, atas keberhasilannya ini, Ulfi selain diganjar piala, piagam uang tunai serta beberapa hadiah dari sponsor dia juga meraih tiket mewakili Kalbar ke pentas serupa tingkat nasional yang rencananya akan dihelat di Jakarta, Agustus mendatang. 

Ulfi berjanji, kelak berusaha semaksimal mungkin mempromosikan kepariwisataan di Kalbar.  Acara malam kemarin, dibuka sambutan dari Gubernur Kalbar, Cornelis MH yang dibacakan oleh Kadis Pariwisata Kalbar, Yusri Zainuddin MT. Gubernur berharap, agar pemilihan di Kalbar tak hanya terhenti begitu saja, tanpa ada kelanjutannya. Kepada pemenang, Cornelis berpesan agar membawa nama Kalbar dan menjadi duta kepariwisataan di Kalbar ini. “Ini sudah risiko kemenangannya. Harus memiliki kemampuan untuk mempromosikan kepariwisataan Kalbar,’’ katanya.

Gubernur juga menargetkan agar jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Kalbar meningkat, sebagaimana jumlah destinasi turis di tingkat nasional yang juga mengalami penambahan. Terutama untuk kawasan-kawasan wisata yang sudah ternama.  Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SDM Dra Hj Kusbi MM menambahkan bahwa panitia sudah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas dari pemilihan ini sendiri. Mulai dari menambah tim juri yang melibatkan PHRI dan Asita, serta meletakkan karantina, uji bakat dan malam penobatan di lokasi yang benar-benar sesuai keinginan. 

Dia yang mewakili Kadis pariwisata Kalbar menyebutkan bahwa tahun-tahun mendatang hal tersebut akan lebih ditingkatkan. Karenanya perlu peranserta daerah kabupaten lainnya, yang pada tahun ini berhalangan mengirimkan pesertanya. Sedangkan Drs Suhardi Mpd, menyebutkan bahwa kualitas PPI tahun ini pun dinilai lebih maksimal. Salah satu alasannya adalah penambahan juri masing-masing DR Clarry Sada, edy Zaedar SE, Yeni Sukarini Spsi, Dewi Safitri dan Indah Ardianda G Henns plus juri dari media. Demikian juga dari EO, Dinda Sejahtera, yang mengakui kesan wah dalam pelaksanaan kali ini. ‘’Kita berterimakasih sekali atas dukungan banyak pihak hingga acara terselenggara dengan baik,’’ ujar Zulfidar Zaedar dari yang mengemas acara. (net)



PEMBABATAN: Kembali muncul ke permukaan ulah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membabat lahan yang ada, untuk kemudian disulap menjadi perkebunan kelapa sawit. INTERNET

10 Hektar Kebun Karet Warga Dibabat Pengusaha Sawit

KETAPANG, (SUARA LSM) - Sejumlah warga di Desa Paket Selabak, Manismata, belum lama ini terpaksa tak bisa beraktivitas di kebun karet milik mereka. Pasalnya sekitar 10 hektar kebun karet milik warga digusur salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beropersi di daerah tersebut. “Ada sekitar 10 hektar kebun karet milik warga yang digusur oleh pihak perusahaan PT Umekah Sari Utama, tanpa sepengetahuan warga setempat yang memang punya hak atas kebun karet itu,” ujar anggota DPRD Ketapang, Amantus Sumarno, kepada Pontianak Post. Sumarno sendiri mengungkapkan bahwa laporan atas penggusuran lahan kebun karet tersebut telah diterimanya sejak pekan lalu.

Pembabatan atas kebun karet milik warga tersebut sangat diyakini dia memang benar telah dilakukan oleh perusahaan sawit bersangkutan. Dia sendiri sejauh ini telah mengantongi sejumlah bukti, seperti keterangan warga dan sejumlah foto lahan karet warga yang telah dibabat. Penggusuran lahan kebun karet itu sendiri, kata Sumarno, sebenarnya sudah dikoordinasikan perusahaan dengan sejumlah warga. Namun masih ada beberapa warga yang juga memiliki lahan atas kebun karet tersebut. Hanya saja, disayangkan dia, mereka yang masih memiliki lahan ini sama sekali tidak diajak berunding perusahaan bersangkutan.

“Karena tidak dilibatkan saat berkoordinasi, warga yang tidak diajak berunding itu otomatis kaget, karena begitu datang ke kebun, meraka sudah melihat kebunnya rata dengan tanah,” jelasnya. Untuk menuntaskan persoalan tersebut, Sumarano mengimbau agar pihak perusahaan bisa duduk bersama dengan warga setempat, untuk secara bersama-sama melalui jalan damai mengatasi persoalan yang terjadi di lapangan.

Karena, kata dia, jika tidak segera diselesaikan, akan sangat menyulitkan warga yang memang punya hak atas kebun karet tersebut. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, menurut dia, warga yang kebun karetnya digusur tersebut terpaksa tidak bisa menafkahi kebutuhan hidup keluarganya, akibat penggusuran secara sepihak tersebut. 

Saat mencoba memasilitasi warga setempat dengan pihak perusahaan, Sumarno mengatakan bahwa pihak perusahaan berjanji akan segera menyelesaikan persoalan tersebut. “Saya sudah hibungi salah satu manajer perusahaan tersebut, dan sepertinya mereka (pihak perusahaan, Red) berjanji akan segera menuntaskan persoalan itu dengan masyarakat,” terangnya. Sumanto berharap agar perusahaan benar-benar bisa segera merealisasikan janjinya untuk secepatnya menyelesaikan persoalan tersebut dengan warga setempat. (net)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar