Kamis, 05 Juli 2012

Presiden Sambut Baik NTT Sebagai Provinsi Ternak

Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Para Menteri dengan latar belakang Ribuan Ternak Sapi di Desa Maubokul Kecamatan Pandaiwai, Kabupaten Sumba Timur , NTT, Rabu (4/7).


WAINGAPU, (SUARA LSM) -  Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Ibu Ani Yudoyono di Desa Maubokul Kecamatan Pandaiwai Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terletak ujung timur Pulau Sumba, berjarak kurang lebih 30 kilometer dari Kota Waingapu. 

Kunjungan Presiden SBY dan Ibu Ani Yodoyono di dampingi para Menteri Koordinator dan seluruh Menteri, Anggota DPR RI, DPD RI, Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi NTT, Para Bupati Se-NTT, Pejabat TNI dan Polri serta Tokoh Agama, Pemuda, Perempuan, LSM, Pers dari media cetak dan elektronik yang hadir di Desa Maubokul kecamatan Pandaiwai, Rabu (4/7). 

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, dalam sambutannya mengatakan, kehadiran bapak Presiden RI di NTT dalam dua tahun berturut-turut ini sebagai sebuah peristiwa yang luar biasa. Setelah setahun kemarin Bapak Presiden mengunjungi semua kabupaten di daratan Timor pada momentum perayaan hari pers nasional tahun 2011 di Kupang. Dan hari ini Bapak Presiden dan rombongan kunjungi Sumba, karena di Sumba ada kemegahan megalitik merapu. 

Ada juga sampai jatuh hati karena ketangkasan dan ksatria para Umbu di punggu kuda sandalwood dalam pesona perang pasola diareal padang rumput, ”kata Frans Lebu Raya. “Masyarakat sumba telah beradaptasi dengan alam yang luas serta cocok di gunakan sebagai padang pengembalaan ternak baik itu sapi, kerbau, kuda dan kambing. Warga masyarakat sumba sejak dulu kala dikenal sebagai komunitas peternak serta adat istiadat dan rangkaian prosesi dilambangkan dengan ternak,” kata Frans Lebu Raya. 

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, mengatakan, pengembangan ternak telah menyatu dengan ritual adat serta kearifan local yang ada di sumba, karena kepemilikan ternak merupakan symbol kesejahteraan dan strata social masyarakat sumba. Dalam acara kematian seseorang anggota keluarga, harus ada hewan yang dipotong. 

Untuk masyarakat sumba, hewan adat adalah kerbau, kuda dan babisedangkan sapi dianggap sayur. Kalau lebih banyak hewan yang dipotong maka status sosialnya dengan sendiri akan naik. “Sebab ternak sebagai harga diri maka pantas kebijakan nasional untuk menjadikan Sumba dan NTT sebagai penyangga daging nasional yang tidak mengembalikan harga diri orang NTT khususnya Sumba. Kami telah mencanangkan dan mengupayakan kembalinya NTT sebagai provinsi ternak,” jelas Frans Lebu Raya. 

Pemerintah provinsi telah melaksanakan beberapa kebijakan untuk percepatan pembangunan antara lain, sejak tahun 2011 telah dilaksanakan program Desa Mandiri Anggur Merah pada 287 Desa/Kelurahan terpencil/termiskin di 287 Kecamatan dan tahun 2012 di 298 Desa/Kelurahan pada 298 Kecamatan, dengan mengalokasikan dana sebesar 250 juta per Desa/Kelurahan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami juga telah mempersiapan desain perencanaan Sail Komodo 2013 dan berkoordinasi dengan Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI untuk penetapan Sail Komodo. 

“Saya berharap Bapak Presiden juga hadir untuk penyelenggaraan Sail Komodo 2013 di NTT. Selain itu kami juga telah menata 200 Desa Wisata yang diintergrasikan dengan kawasan wisata serta bertekad menjadikan NTT sebagai Provinsi Jagung, Koperasi, Cendana, Ternak untuk mendukung penetapan NTT dalam koridor V Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dimana NTT ditentukan sebagai gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional,” kata Frans Lebu Raya. 

Pemerintah provinsi juga berupaya pengembangan industri garam di NTT yang dialokasikan di kabupaten Kupang seluas 6.100 Ha, Kabupaten Nagekeo seluas 2.743 Ha dan kabupaten Ende seluas 1.205 Ha sehingga NTT menjadi Provinsi penghasil garam Nasional. Selain itu pemerintah juga menyiapkan rumah layak huni bagi masyarakat sesuai dana yang telah dialokasikan pemerintah pusat kurang lebih satu triliun untuk pembangunan perumahan yang saat ini sementara dipersiapkan pelaksanaannya di satu Kota dan delapan Kabupaten di provinsi NTT, kata Frans Lebu raya. 

Melihat ribuan ternak yang menghiasi padang seluas 10 ribu Ha Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono sangat senang atas upaya pengembang biakan ternak sapi didaerah ini yang terlihat gersang dan tandus ini. “Saya sangat kagum dengan keberadaan ternak sapi, kuda dan kerbau yang dipelihara masyarakat Sumba. Pemerintah akan terus berjuang dan memperhatikan pengembangan lebih banyak lagi sehingga NTT terwujud sebagai gudang ternak dan menjadikan NTT sebagai penyangga daging nasional,” kata SBY. 

Dalam sambutan Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, mengatakan, kalau ada sumber daya alam yang lain ada di Sumba seperti pertambangan saya harap masyarakat jangan menolak, karena melihat kondoisi sumba perlu serius dalam peningkatan semua sector sehingga  memberikan dampak langsung kepada masyarakat. “Semua upaya masyarakat pemerintah akan terus mendorong dan membantu sehingga tercapainya kesejahteraan seluruh masyarakat NTT,” kata SBY. (net)       

0 $type={blogger}:

Posting Komentar