Jumat, 07 September 2012

Pungutan Tol Rugikan Negara Rp48 Miliar


Dugaan Korupsi Besar-besaran di Jasa Marga

JAKARTA, SUARA LSM) - Korupsi besar-besaran terjadi di bawah kepemimpinan direksi PT Jasa Marga saat ini. Buktinya, saat ini, Direktorat Kriminal Umum (Dirum) Polda Jabar tengah mengusut dugaan penggelapan uang pungutan Tol di Jasa Marga Cabang Purbalenyi (Bandung).
Dalam kasus ini, negara dirugikan hingga Rp 4 miliar dalam sebulan. Tim penyidik memperkirakan, penggelapan uang tol ini sudah berlangsung bertahun-tahun, Jadi, dalam setahun uang pungutan tol diduga raib Rp 48 miliar.
Keterangan yang dihimpun wartawan di Polda Jabar dan di PT Jasa Marga, sejauh ini sudah 112 orang karyawan Jasa Marga Cabang Purbalenyi sudah dimintai keterangan. Namun dari sejumlah itu hanya 17 orang yang fiks dijadikan saksi dan satu orang sudah diamankan dan dinyatakan sebagai tersangka.
Salah seorang saksi Ujang Swarna saat dimintai keterangan melalui telepon selulernya, kemarin, membenarkan, kalau dirinya sudah dikonfrontir oleh unit 2 reskrimum Polda Jabar seminggu sebelum hari raya Idul Fitri kemarin. “Memang betul saya sudah diperiksa oleh polisi dari Polda Jabar. Namun baru dikonfrontir bukan diperiksa sebagai saksi,” ujarnya.
Namun ketika dimintai keterangan sejauh mana kasus tersebut, ia mengelak untuk memberikan keterangan. “Nantilah, saya juga sangat senang kalau diwawancara,” ujarnya seraya mengaku dirinya sudah dikenakan sanksi skorsing manajemen bersama dengan puluhan karyawan lainnya.
Ia mengaku, kasus tersebut ditangani unit 2 Reskrimum Polda Jabar. “Saya tidak diperiksa, yang hari ini diperiksa adalah Abdul Gani. Saya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, dan betul kasus ini ditangani unit 2 reskrimum Polda Jabar,” ujarnya.
Skorsing
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, akibat penggelapan uang pungutan Tol yang diduga melibatkan penjaga pintu Tol hingga tingkat Kepala Cabang Jasa Marga Cabang Bandung ini, pihak Manajemen JM sudah mengeluarkan skorsing terhadap puluhan orang karyawan yang diduga terlibat dalam penggelapan itu.
Dihubungi terpisah, Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Agus Widjonarko membenarkan kasus penggelapan uang pungutan tol miliaran rupiah itu. “Saya sudah minta ke direksi untuk segera diambil tindakan dan proses hukum bagi pegawai yang memang bermasalah,” kata Agus lewat pesan singkatnya.
Dilaporkan, saat ini, direksi PT Jasa Marga sudah meminta SPI dan Biro Hukum untuk mengusut kasus ini dengan tuntas.
Dari berbagai sumber yang dihubungi menyebutkan, modus penggelapan pungutan tol itu dilakukan para pelaku dengan cara menghilangkan atau mengkloning kartu masuk elektronik, sehingga laporan yang masuk ke manajemen tidak sesuai dengan jumlah pengguna jalan tol yang sebenarnya. “Saya dengar kasusnya kloning kartu elektronik,” ujar Ujang.
Pengamat Kebijakan Publik Sofyano Zakaria menyayangkan kasus penggelapan itu. Dia meminta agar kepolisian mengusut tuntas. “Sungguh disayangkan, di saat tarif tol mau naik, kok uang pungutan ditilep. Kan seharusnya uang itu digunakan untuk meningkatkan pelayanan. Kalau tarif naik tentu pendapatan akan naik, dan pasti nanti akan digrogoti lagi oleh tikus-tikus,” ujar Sofyano.
Penggelapan uang pungutan tol juga diduga terjadi di Cabang Jalan Lingkar Jakarta (JLJ) atau Jakarta Outhering Ring Road (JORR). “Saya minta agar direksi dan aparat penegak hukum membersihkan korupsi dan penggel;apan uang tol di seluruh cabang,” ujar Sofyano.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar