 |
| Calon wakil presiden nomor urut 2, Jusuf Kalla saat debat cawapres di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Minggu (29/6/2014). Debat cawapres kali ini mengangkat tema Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . |
Jakarta, SUARA LSM Online – Calon Wakil Presiden (Cawapres), Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, bahwa permasalahan bangsa ini bisa diselesaikan dengan kepemimpinan yang jujur dan tegas. Pemimpin tersebut juga harus menjadi teladan bagi rakyatnya.
Dalam pemaparannya di acara istigosah atau doa bersama di parkit Timur, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014), JK mengingatkan seorang umat muslim dianggap mengkhianati sabda Nabi Muhamad SAW jika tidak memilih pemimpin yang benar.
"Siapa yang pilih seorang pemimpin, sedangkan ada yang lebih baik dari yang ia pilih, maka dia telah khianati Allah, Rasul dan umat muslim," katanya.
Selain itu ia juga mengingatkan pendukungnya untuk tidak memilih seseorang, yang sangat berambisi untuk menjadi pemimpin, meraih kekuasaan, sampai menghalalkan segala cara.
"Nabi ingatkan, siapa yang mengebu-gebu raih kekuasaan, jangan dipilih, aplagi sampai (melakukan) fitnah, pakai cara tidak benar, (namun) bisa jadi dia jadi (pemimpin), tapi tidak dapat restu Allah," ujarnya.
Wakil Presiden 2004 - 2009 itu menyadari bukan tidak mungkin takdir tuhan menggariskan Indonesia dipimpin bukan oleh orang yang terbaik. JK mengaku ikhlas jika tuhan menentukan Indonesia tidak dipimpin oleh orang yang tepat.
"Kampanye sudah selesai, maka serahkan pada Allah, semoga dia tetapkan pemimpin yang baik, semoga pilpres aman dan tertib," tandasnya. (Jpnn/TIM)
Dalam pemaparannya di acara istigosah atau doa bersama di parkit Timur, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014), JK mengingatkan seorang umat muslim dianggap mengkhianati sabda Nabi Muhamad SAW jika tidak memilih pemimpin yang benar.
"Siapa yang pilih seorang pemimpin, sedangkan ada yang lebih baik dari yang ia pilih, maka dia telah khianati Allah, Rasul dan umat muslim," katanya.
Selain itu ia juga mengingatkan pendukungnya untuk tidak memilih seseorang, yang sangat berambisi untuk menjadi pemimpin, meraih kekuasaan, sampai menghalalkan segala cara.
"Nabi ingatkan, siapa yang mengebu-gebu raih kekuasaan, jangan dipilih, aplagi sampai (melakukan) fitnah, pakai cara tidak benar, (namun) bisa jadi dia jadi (pemimpin), tapi tidak dapat restu Allah," ujarnya.
Wakil Presiden 2004 - 2009 itu menyadari bukan tidak mungkin takdir tuhan menggariskan Indonesia dipimpin bukan oleh orang yang terbaik. JK mengaku ikhlas jika tuhan menentukan Indonesia tidak dipimpin oleh orang yang tepat.
"Kampanye sudah selesai, maka serahkan pada Allah, semoga dia tetapkan pemimpin yang baik, semoga pilpres aman dan tertib," tandasnya. (Jpnn/TIM)
Jakarta Time
0 $type={blogger}:
Posting Komentar