Rabu, 26 September 2012

KMP Bahuga Jaya Tenggelam Ditabrak Kapal Tanker


*205 Penumpang Selamat, Pencarian Korban Terus Dilakukan 

ilustrasi

MERAK, (SUARA LSM) -  Sebanyak 213 penumpang yang menjadi korban tenggelamnya KMP Bahuga Jaya akibat ditabrak oleh  kapal tanker bernama MT Norgas Chatinka Rabu (26/9) dinihari sekitar pukul 04.50 WIB di Perairan Selat Sunda, tepatnya di Pulau Rimau Balak atau pada posisi Lintang  05’52,07”, Bujur 105’51,11” BT, atau  kurang lebih 5,5 mil sebelum Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sudah berhasil dievakuasi. Sebanyak 8 orang korban dinyatakan meninggal dunia. Pencarian terhadap korban akan terus dilakukan hingga 7 hari ke depan. 

Dari 8 orang yang dinyatakan meninggal dunia, baru 4 orang yang telah diketahui identitasnya, antara lain Tri Nuraeni (35), warga Pamulang, Tangerang, Banten; Maryono (35), warga Danau Ranau, Lampung, dan Salim Priyono (55), warga Patung, Kota Serang, Banten dan Nazwa (9). Sementara empat korban meninggal lainya hingga kini belum diketahui identitasnya dan masih berada di Rumah Sakit Kalianda Lampung. “Sebanyak 4 korban meninggal yang belum diketahui identitasnya, yang terdiri atas  3 orang perempuan dan satu orang laki-laki tanpa identitas di RS Kalianda, Lampung,” kata Kepala Sektor Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak Ajun Kimisaris Polisi Fredya Imaeza.  

Sementara, sebanyak 205 penumpang termasuk di dalamnya 10 orang perwira dek kapal dan 20 anak buah kapal (ABK) dinyatakan selamat dan dievakuasi ke dua pelabuhan, yang terdiri atas 125 orang dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni Lampung, dan selanjutnya dilarikan ke RS Kalianda Lampung. Sementara sisanya sebanyak 80 orang dievakuasi ke Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten dan dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon. Sementara untuk korban yang meninggal dunia terdiri atas 7 orang dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan satu orang lainnya dilarikan ke RSKM Cilegon. 

“Jadi secara keseluruhan, sebanyak 132 penumpang dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sebanyak 7 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sementara penumpang  yang dievakuasi ke Pelabuhan Merak sebanyak 81 orang. Satu orang di antaranya meninggal dunia,” jelas  Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Supriyanto, kepada SP, Rabu (26/9) sore. 

Supriyanto menjelaskan, selain ratusan penumpang sebanyak 78 unit kendaraan  yang dimuat kapal nahas tersebut, yang terdiri atas 10 unit sepeda motor dan 68 unit kendaraan roda empat/lebih dari berbagai jenis. Dikatakan Supriyanto, untuk mengevakuasi 213 penumpang KMP Bahuga Jaya tersebut, sebanyak 10 kapal roro dan kapal tandu (tug boat) yang dikerahkan antara lain KMP Mufidah berhasil mengevakuasi 15 orang ke Pelabuhan Merak, Kapal Tandu JSS berhasil mengevakuasi  3 orang ke Pelabuhan Bakauheni, KMP Gelis Rauh berhasil mengevakuasi 38 orang ke Pelabuhan Bakauheni, KMP Munic 1 berhasil mengevakuasi 70 orang ke Pelabuhan Bakauheni, KMP Bontang Express berhasil 16 orang ke Pelabuhan Bakauheni, KMP Jatra III berhasil mengevakuasi 2 orang ke Pelabuhan Bakauheni, KMP Raja Basa berhasil mengevakuasi mengevakuasi 25 orang ke Pelabuhan Merak, KMP WKD berhasil mengekuasi 3 orang ke Pelabuhan Merak, KMP WKP berhasil mengevakuasi 3 orang ke Pelabuhan Bakauheni, dan KMP Nusa Agung berhasil mengevakuasi 38 orang ke Pelabuhan Bakauheni. Lebih jauh Supriyanto menjelaskan, untuk penumpang yang selamat akan diantar menggunakan mobil sampai ke rumah mereka masing-masing. 

“Untuk korban selamat yang dirawat di RSKM Cilegon, kami telah menyiapkan mobil untuk mengantar mereka sampai ke alamat mereka masing-masing. Sebanyak 56 orang sudah diantar ke rumah mereka masing-masing. Sementara 14 orang lainnya masih membutuhkan perawatan intensif di RSKM Cilegon,” jelasnya. 

Sementara untuk asuransi bagi para korban, menurut Supriyanto, semuanya telah di-cover oleh asuransi Jasa Raharja untuk para penumpang dan asuransi Jasa Raharja Putra untuk kendaraan. “Untuk para korban yang meninggal dunia semuanya telah diurus oleh pihak asuransi Jasa Raharja dan kendaraan milik para korban akan ditangani semuanya oleh asuransi Jasa Raharja Putra,” ujarnya. 

Kepala Unit Teknis Jasa Raharja Cabang Banten, Nickman S mengatakan, seluruh korban kecelakaan mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja, baik korban meninggal maupun korban yang selamat. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan identitas korban. "Semuanya akan mendapatkan asuransi, kita jamin semuanya akan menerima," kata Nickman. 

Sementara itu, salah seorang korban kapal tenggelam yang selamat Haryanto mengatakan, peristiwa kapal tenggelam tersebut berawal dari tertabraknya kapal Bahuga Jaya yang ditumpangi bersama istri, adik dan sopir pribadinya. Sekitar setengah jam setelah ada benturan keras, kapal tersebut tiba-tiba miring dan nyaris tenggelam. “kurang lebih sekitar pukul 04.50 WIB, saya dengar benturan keras hingga kapal sempat oleng. Setelah sekitar setengah jam tiba-tiba kapal miring hingga nyaris tenggelam," kata Haryanto. 

Menurutnya, saat itu semua penumpang panik dan masing-masing memasang pelampung, lalu terjun ke laut. “Kami semua panik, untungnya kami masih selamat,’ kata Haryanto. 

Tetap Dilakukan 
Lebih jauh, Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Supriyanto mengatakan tim Search and Rescue (SAR) masih terus akan bekerja dan mencari korban yang mungkin belum terevakuasi. Dalam Standard Operating Procedure (SOP) yang disepakati, pencarian para korban akan dilakukan selama 7 hari. Namun, jika sebelum 7 hari sudah dipastikan korban nihil, maka upaya pencarian korban akan dihentikan. 

“Dalam manifes di Pelabuhan Merak,  tercatat hanya 213 orang penumpang. Namun, di dalam kapal juga terdapat sejumlah pedagang minuman dan makanan ringan. Selain itu, penumpang dalam bus dan kendaraan pribadi tidak tercatat dalam manifes. Sehingga kemungkinan masih banyaknya korban yang belum ditemukan, bisa saja terjadi. Karena itu, tim SAR akan terus melakukan pencarian terhadap korban sampai benar-benar dinyatakan clear dan nihil,” jelasnya. 

Sementara terkait keberadaan kapal tanker MT Norgas Chatinka yang menabrak KMP Bahuga Jaya,  Kapolda Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengatakan kapal tanker tersebut sudah ditahan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, bersama awaknya. “Kami akan berkoordinasi dengan Polda Banten dan Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Merak, dan Adpel Bakauheni, untuk menangani kasus tabraknya kapal tanker dengan kapal roro tersebut. Sejauh ini, kami belum menerima laporan adanya pemeriksaan terhadap awak kapal tanker tersebut. Kami juga belum mendata berapa jumlah awak kapal tanker yang hendak berlayar menuju Singapura tersebut,” katanya. (SP)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar