Rabu, 31 Juli 2013

Anas Minta SBY Diperiksa KPK

Anas Urbaningrum
JAKARTA, (SUARA LSM)  - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diperiksa terkait kasus proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang.

Firman Wijaya selaku pengacara Anas mengaku menyerahkan sejumlah data yang menunjukkan adanya peran SBY dalam pemenangan salah satu kandidat ketua umum Demokrat Andi Mallarangeng dalam kongres Demokrat Mei 2010 lalu. Data yang tersimpan dalam keping digital (CD) ini telah diserahkan ke KPK.

Menurut Firman, kalau KPK saat ini sedang mengusut adanya aliran dana ke Kongres yang diduga melibatkan kliennya, KPK juga harus menyelidiki adanya pihak-pihak lain yang melakukan hal yang sama untuk kandidat lainnya. Dia menduga SBY ikut mendanai Andi Mallarangeng melalui pembiayaan iklan. "Kami meminta supaya semuanya diperiksa agar fair," tegasnya kepada SH,  Kamis (31/7).

Biaya iklan Andi Mallarangeng dianggap cukup besar sehingga KPK diminta melakukan investigasi secara mendalam. Andi disebut menggunakan nama SBY sebagai salah satu anggota tim pendukung.

"Kami pikir harus fair, lebih baik semua soal dibuka saja, dibongkar kaitannya dengan pembiayaan kongres itu. Termasuk biaya iklan. Ini jelas terang benderang. Kami berharap KPK fair terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kongres," ia menegaskan.

Sedianya, Anas diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya. Pemeriksaan sebagai tersangka ini merupakan pemeriksaannya yang pertama.  "AU diperiksa sebagai tersangka," kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Kamis.

Firman menegaskan kliennya tidak menghindari pemeriksaan yang memungkinkan adanya penahanan. Lazimnya, seorang tersangka langsung ditahan usai menjalani pemeriksaannya sebagai tersangka.

Firman mengatakan Anas sudah memiliki jadwal lain yang tidak bisa ditunda sehingga pihaknya meminta KPK menjadwalkan ulang pemeriksaan untuk Anas. 
Firman Wijaya selaku pengacara Anas mengaku menyerahkan sejumlah data yang menunjukkan adanya peran SBY dalam pemenangan salah satu kandidat ketua umum Demokrat Andi Mallarangeng dalam kongres Demokrat Mei 2010 lalu.
"Karena sedang ada kesibukan dan akan dijadwal ulang. Makanya kami komunikasikan soal itu. Surat panggilan memang baru datang beberapa hari lalu, tapi beliau sudah punya acara yang sudah terjadwal sehingga kami berkomitmen untuk waktu pelaksanaannya," ia menegaskan.

Firman meminta KPK menjadwalkan pemeriksaan kliennya usai Lebaran. Permintaan ini, katanya, tidak terkait apa pun. Menurutnya, Anas siap diperiksa dan menjalani penahanan apabila memang diharuskan.

Hanya saja, ia menambahkan, pihaknya akan terus memantau perlakuan KPK terhadap kliennya yang dianggap sewenang-wenang dalam menetapkan tersangka.

"Ya semua itu kewenangan KPK, kami serahkan, tapi menurut kami kan tentunya kalau setiap langkah hukum selalu didahului dengan penahanan. Kami melihat ini bukan sekadar persoalan hukum, tapi persoalan kesewenang-wenangan karena menurut kami ada banyak hal yang harus diungkap. Perlu detailisasi terhadap semua dokumen," tuturnya. (HT/SN)

0 $type={blogger}:

Posting Komentar