Selasa, 03 Juni 2014

Rachmat Yasin Miliki Rumah Seharga Rp. 12 M dan Kebun Jati

* Bupati Bogor yang Jadi Tersangka Korupsi


Rachmat Yasin memiliki aset pantastis, diantaranya yang menonjol rumah Cluster Hiltop tiga lantai di Sentul City, Bogor yang mengatasnamakan seseorang berinisial RK. Rumah tersebut saking megahnya untuk harga pasaran tahun sekarang sekitar 12 miliar. Yasin juga memiliki Kebun Jati yang cukup luas di Kampung Petir, Dramaga Kabupaten Bogor.  
Jakarta, SUARA LSM Online - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu malam, 7 Mei 2014, mencokok Bupati Bogor Rachmat Yasin dari rumahnya di Perumahan Yasmin, Bogor. Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu diduga terkait dengan pengusutan izin Rancangan Umum Tata Ruang di Bogor, Puncak, dan Cianjur. 
Hingga kini KPK sedang membidik aset-aset tersangka korupsi Bupati Bogor Rachmat Yasin yang belum disita ada beberapa rumah mewah dan perkebunan. KPK juga mencocokkan transaksi mencurigakan, aliran uang dan aset milik tersangka Bupati Bogor Rachmat Yasin yang diduga berasal dari hasil tindak pidana korupsi (tipikor).
Juru Bicara KPK Johan Budi SP menyatakan, pengembangan kasus dugaan suap rekomendasi konversi kawasan hutan lindung 2.754 hektare di wilayah Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopunjur) masih terus dilakukan. Pengembangan itu ke arah apakah masih ada pihak lain yang terlibat selain tersangka Rachmat Yasin, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor M Zairin, messenger/utusan dari PT Bukit Jonggol Asri (BJA) Francis Xaverius Yohan Yap.
Tetapi kata dia, saat ini penyidik fokus dulu ke tiga tersangka. Terutama terkait penelusuran aset dan penelusuran transaksi mencurigakan dalam rekening milik ketiganya. Johan tidak membantah dan tidak membenarkan penyidik sudah menerima Laporan Hasil Analisis (LHA) milik Rahmat Yasin dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sejak sekitar satu bulan lalu.
"Tapi mungkin saja itu (LHA Rahmat Yasin) sudah (diterima penyidik)," kata Johan saat dihubungi KORAN SINDO di Jakarta.
Wakil Ketua PPATK Agus Santoso sebelumnya menyatakan, pihaknya sudah menyerahkan LHA transaksi mencurigakan milik mantan Ketua DPW PPP Jawa Barat ini ke KPK sebelum Pemilu Legislatif 9 Mei 2014 lalu. Artinya penelusuran transaksi mencurigakan dan penyerahannya dilakukan sebelum Rahmat Yasin ditangkap bersama M Zairin dan Franciskus Xaverius Yohan Yap.
Di dalam transaksi Rahmat Yasin itu ada transaksi atas nama orang lain dan menggunakan pihak lain. Terlacak semua transaksi-transaksi besar Yasin dari rekening tersebut. Mulai dari rekening bank, asuransi,credit card, dan money changer. Transaksi-transaksi ini punya tujuan tertentu peruntukannya seperti untuk pembelian aset. LHA milik Rahmat Yasin sebetulnya sudah lengkap.
"Itu sudah kita sampaikan ke KPK. Ada nama siapa saja. Entah istri kedua, apakah orang lain, apakah siapanya RY nanti KPK yang lebih tahu," tegas ..
Johan melanjutkan, dari LHA Rahmat Yasin yang sudah diterima penyidik kemudian menelaah dan memvalidasi transaksi keluar masuknya. Bahkan KPK juga melihat kepentingan transaksi itu untuk apa.
Dia berpandangan, melihat kerja PPATK tentu saja lembaga itu tidak hanya menyelidiki transaksi rekening mencurigakan tersangka saja. Pasti juga semua pihak yang berkaitan dengan tersangka. Hasil ini pun disesuaikan atau dicocokkan dengan penelusuran aset yang sedang dilakukan KPK.
"Nanti kita lihat bagaimana hubungan transaksi mencurigakan RY itu dengan asetnya yang masih kita telusuri. Jadi itu (aset) dicocokkan dengan hasil LHA PPATK," bebernya.
Johan menjelasakan, penelusuran aset sama dengan pelacakan aset yang dilakukan tim khusus di KPK yakni Tim Asset Tracing. Jadi belum bisa menyimpulkan aset itu mencurigakan atau tidak, layak disita atau tidak. Penelusuran dilakukan untuk mengecek validitas kepemilikan baik atas nama diri tersangka atau pihak lain.
Kalau benar milik tersangka maka akan dicatat. Bahan dari asset tracing kemudian diserahkan kepada penyidik. Oleh penyidik dilakukan lagi penelitian atau validasi atau penelusuran lebih lanjut.
"Kalau ada aset tersangka ternyata dari hasil korupsi, baru disita. Aset apa saja yang sudah ditemukan? Saya belum terima informasinya," tuturnya.

Rumah Mewah
Dari informasi yang berhasil dihimpun tim KPK sejak beberapa pekan lalu sudah menelusuri sejumlah aset milik Rahmat Yasin yang tersebar di wilayah Bogor, Bekasi, dan Jakarta berupa tanah, bangunan, dan mobil-mobil mewah. Dari penelusuran tersebut tim menemukan validitas kepemilikan aset.
Di antaranya, sebuah rumah di Kompleks di Citra Grand, Cluster Brentwood, Blok RC 2 Nomor 2, Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi yang berada di atas tanah 231 meter persegi ini. Rumah dua lantai ini ditaksir bernilai lebih dari Rp1 miliar. Rumah ini tercatat atas nama salah satu istri muda RY, Ratu Chairunisa.
Kedua, rumah Cluster Hiltop tiga lantai di Sentul City, Bogor yang mengatasnamakan seseorang berinisial RK. Rumah tersebut saking megahnya bisa dibilang bak rumah tuan Takur (tokoh Mafia terkaya di film India). Menurut sumber, Rachmat  membeli rumah itu ketika cluster tersebut masih baru buka seharga 5 miliar, sehingga harga pasaran tahun sekarang sekitar 12 miliar, ujar sumber yang tidak mau disebut namanya.      
‘Ketiga, mobil Mercedez Benz B 9 PPP yang diatasnamakan Asep Ruhiyat. Tim masih menelusuri hubungan tiga orang tersebut dengan Rachmat Yasin.
"Kita juga masih telusuri lagi aset-asetnya yang lain. Ya seperti tanah, rumah, bangunan lain, dan mobil-mobil mewah," ucap seorang sumber kepada wartawan.

Kebun Jati
Tim wartawan Kamis (22/52014) mendatangi kediaman Rachmat Yasin tempat dia ditangkap KPK di Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 103, Taman Yasmin II, Curug Mekar, Bogor Barat, Kota Bogor. Jalan lingkungan perumahan tidak terlihat bagus menuju rumah Racmat Yasin. Rumah yang diketahui dibeli saat Rachmat Yasin menjabat sebagai Bupati pertama kali terlihat megah karena berada di lokasi tusuk sate dengan warna dominan putih berlantai dua. Kondisi rumah tersebut tidak jauh berbeda yang ada di Sentul City, terlihat sepi tanpa adaaktivitas, namun pintu garasi terbuka sedikit. Rumah-rumah disekitarnya memiliki luas kurang lebih 500 meter persegi, tetapi rumah Rachmat Yasin tampak lebih luas dengan dilengkapi taman dan gazebo di bagian depan. 
Menurut sumber yang tidak mau disebut namanya, rumah itu biasanya dijaga Satpol PP. “Biasanya suka ada motor warna hijau di dalamnya,” ujar warga yang namanya tidak mau dipublikasikan.
Tim Wartawan memastikan siapa yang berada di rumah itu, tidak lama kemudian ada seorang Satpam menghampiri dan menjelaskan, “Mas disini tidak ada siapa-siapa, sebelum penangkapan Bupati oleh pihak KPK memang benar ramai. Tapi setelah itu keadaannya menjadi sepi. Istri dan anaknya biasa dirumah dinas. Mungkin juga ada di Dramaga, Kampung Petir,” ujar satpam.
Kemudian Tim wartawan meluncur ke Kampung Petir, Dramaga Kabupaten Bogor tempat kediaman Bupati yang lain yang berada di Perkampungan dengan pesawahan yang membnetang. Rumah dengan tembok warna kuning keemasan berlantai dua itu terlihat paing megah diantara rumah sekitar. Ketika dikonfirmasi sang penjaga mengatakan, “Pak disini tidak ada siapa-siapa lihat saja tidak ada kendaraankan?,” kata si penjaga rumah dari balik gerbang setinggi 1,5 meter.
Rumah itu tak hanya terlihat megah tak ubahnya rumah Rachmat Yasin yang berada di Sentul City. Tepat berada di belakang rumah terdapat aula dan pendopo untuk pengajian rutin. Aula tersebut lebih dari dua ruangan dan pelatarannya bisa menampung 5-8 mobil. Tepat disamping aula terdapat tiang partai dan di baliknya terdapat Kebun Jati yang cukup luas milik orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu.
Salah satu sumber juga mengatakan Rachmat Yasin memilki rumah lagi tepatnya di Leuwi Nanggung, Bogor saat ini ditempati istri muda Rachnat Yasin. (Dari berbagi sumber/HT)


0 $type={blogger}:

Posting Komentar